Desa Randuboto Gagas Program Inovatif ‘Satu Keluarga Lima Ayam’ Tekan Stunting dan Ketahanan Pangan

GRESIK, (Kabarjawatimur.com) – Langkah inovatif dilakukan Pemerintah Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, dalam mewujudkan ketahanan pangan sekaligus menekan angka stunting. Melalui program bertajuk “Satu Keluarga Lima Ayam”.

Pemdes Randuboto membagikan ratusan ayam ras arab dan pakan kepada puluhan keluarga penerima manfaat. Peluncuran program ini digelar secara simbolis di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Randuboto, Selasa (14/10/2025).

Kepala Desa Randuboto, Andhy Sulandra, menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk keberlanjutan dari upaya desa dalam mengatasi masalah gizi dan meningkatkan kemandirian pangan masyarakat.

“Pada tahap pertama ini, kami menyalurkan bantuan untuk 24 keluarga, terdiri atas 19 keluarga dengan anak stunting dan 5 keluarga penyandang disabilitas. Masing-masing menerima lima ekor ayam ras arab dan pakan,” ujar Andhy didampingi Ketua TPST Randuboto, Jurito.

Andhy menuturkan, ayam ras arab dipilih karena produktivitas telurnya tinggi dan perawatannya relatif mudah. Kandang ayam juga dibuat ramah lingkungan dengan penambahan disinfektan dan kompos penampung kotoran agar tidak menimbulkan bau.

“Untuk mengantisipasi bau tak sedap, kami juga menyediakan cairan hasil olahan sampah lingkungan yang telah diproses secara khusus. Cairan ini kami berikan gratis untuk disemprotkan pada alas kandang ayam,” jelasnya.

Selain meningkatkan ekonomi keluarga, manfaat utama program ini adalah pemenuhan gizi anak. “Protein dari telur ayam sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama yang berisiko stunting. Telurnya bisa dikonsumsi langsung, atau kalau berlebih bisa dijual untuk membeli pakan,” imbuhnya.

Camat Sidayu, Suwartono, turut mengapresiasi inisiatif tersebut. Menurutnya, Desa Randuboto telah menunjukkan contoh nyata inovasi desa yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat.
“Program ini bukan hanya mencegah stunting, tapi juga mendorong kemandirian ekonomi warga,” kata Suwartono.

Salah satu penerima manfaat, I’in, warga Randuboto, mengaku bersyukur dengan adanya program tersebut.
“Alhamdulillah, sangat bermanfaat. Selain bisa belajar ternak, anak saya yang dulu pertumbuhannya lambat kini berat badan dan tinggi badannya bertambah setelah rutin konsumsi telur,” tuturnya dengan wajah sumringah.

Program ‘Satu Keluarga Lima Ayam’ ini juga mendapat dukungan dari SKK Migas Jabanusa dan Petronas melalui program Community Development (Pengembangan Masyarakat).

Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Mutiara Nusa, mengatakan bahwa kolaborasi ini bukan hanya fokus pada peningkatan ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek kesehatan dan kelestarian lingkungan.

“Sebelumnya kami juga telah menanam 10 ribu bibit mangrove. Kini kami mendukung budidaya ayam agar manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat,” jelasnya.

Reporter : Azharil Farich

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *