SURABAYA(Kabarjawatimur.com) – Debt collector atau DC dengan sikap Arogan kembali terjadi di Surabaya. Peristiwa itu terjadi pada Senin malam (13/1/2025) di kawasan Kebraon, Karang Pilang Surabaya. Saat itu, korban merupakan Pengacara senior asal Surabaya, Tjetjep Muhammad Yasin atau yang akrab disapa Gus Yasin.
Terkait kasus ini, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto memastikan terus mendalami kasus arogansi itu dan juga sudah memeriksa beberapa saksi di lokasi.
“Penyelidikan-penyelidikan kita sudah, penyidik sudah memeriksa 5 sampai 6 saksi dan segera kita tindaklanjuti untuk pelakunya,” jelasnya, Jumat (17/1/2025).
Aris memastikan sudah ada pelaku yang telah diamankan. Namun, ia masih mendalami hal tersebut.
“Sudah ada pelaku yang diamankan, saksi dari korban dan saksi-saksi sekitar TKP, segera kita tindaklanjuti, nanti perkembangan kita sampaikan,” tambahnya.
Meski tak menjelaskan secara detail siapa saja identitas para pelaku dan alasan mereka menganiaya Gus Yasin, pihaknya meminta para pelaku lain untuk segera menyerahkan diri.
Seperti diketahui, dalam keterangan resminya, Gus Yasin menyatakan kejadian bermula saat dirinya hendak singgah di sebuah rumah makan untuk membeli makanan. Lalu, ia melihat belasan pria berkulit gelap dan bertampang sangar mendatangi rumah makan tersebut.
Mereka hendak menagih utang kepada pemilik rumah makan. Saat terjadi adu mulut antara para DC dan pemilik usaha, Gus Yasin berinisiatif untuk melerai. Serta berupaya meredam emosi kedua belah pihak dengan berdiskusi
“Saya berusaha meredakan suasana, sudah saya jelaskan bahwa saya seorang pengacara, mereka (DC) tidak peduli,” katanya.
Upaya Gus Yasin untuk meredamkan kedua belah pihak tah berbuah hasil. Justru, Ketua Harian Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN) itu malah menjadi korban kekerasan pada DC secara beringas dan membabi buta.
Ia mengaku mendapat pukulan di bagian kepala. Saat mencoba melawan, ia malah dikeroyok oleh kelompok DC itu. Tak hanya kepala, perut Gus Yasin juga ditendang, dada diinjak, dan kepala terus dipukul.
Di saat bersamaan, Gus Yasin melihat ada beberapa personel kepolisian dari Polsek Karangpilang dan warga setempat. Menurutnya, mereka juga berupaya melerai, namun para DC beringas itu tak henti-hentinya menganiaya Gus Yasin.
Usai mengalami pengeroyokan oleh belasan DC itu, Gus Yasin langsung melaporkan tindak penganiayaan itu ke Satreskrim Polrestabes Surabaya. Lalu, menjalani visum dan perawatan di rumah sakit.(Eko Yono)