Dana Desa Meningkat, DPRD Bojonegoro Harapkan Infrastruktur Basis Padat Karya

Bojonegoro, (kabarjawatimur.com) – Di tahun 2023 ini, alokasi dana desa (ADD) Kabupaten Bojonegoro meningkat, diharapkan Desa yang menerima alokasi terbasar harus meningkatkan pembangunan infrastruktur serta mengurangi angka kemiskinan wilayah desanya. Alokasi ADD mencepai Rp 403 milyar di tahun ini.

Kabid Perimbangan dan PAD Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bojonegoro Achmad Suryadi mengatakan, Pada 2022 lalu nilai ADD Bojonegoro sebesar Rp 298 miliar berubah menjadi Rp 403 miliar di tahun 2023 ini. Ada dua desa yang menerima ADD tertinggi se-Bojonegoro yakni Desa Gayam dan Mojodelik mendapat pagu lebih dari Rp 2 miliar.

“Meningkatnya ADD karena harga minyak mentah dunia naik. Sehingga berpengaruh terhadap dana transfer migas Bojonegoro. katanya. Desa-desa di Bojonegoro rata-rata menerima ADD Rp 800 juta sampai tertinggi Rp 2 miliar,” ungkapnya, Selasa (17/1/2023).

Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro Lasuri mengatakan, Meningkatnya ADD karena ada dana alokasi khusus dan dana transfer yang naik.

“Naiknya ADD Bojonegoro disebabkan dana bagi hasil (DBH) migas meningkat. Apalagi, pada triwulan ketiga diperkirakan ada tambahan sekitar Rp 100 juta dari dana transfer pusat.” jelasnya.

Lasuri mengungkapkan, bahwa hal tersebut bisa membuat lapangan pekerjaan dan meningkatkan ekonomi masyarakat desa. Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan desa-desa yang menerima ADD terbesar, seperti Gayam dan Mojodelik, harus meningkatkan infrastruktur berbasis padat karya. (*)

Reporter: Aziz.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *