GRESIK, (Kabarjawatimur.com) – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyebut bahwa capaian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Gresik masih jauh dari harapan. Yang mana, dari 330 desa dan 26 kelurahan yang sudah lunas PBB hanya 110 desa/kelurahan.
Melihat adanya penurunan lunas PBB dibandingkan tahun 2022 lalu yang mencapai 125 desa/kelurahan lunas PBB, maka Bupati yang akrab disapa Gus Yani akan mempertimbangkan desa yang belum lunas PBB saat mengajukan bantuan keuangan (BK) ke Pemkab Gresik.
“Bagi desa yang belum maksimal PBBnya kita harap besok tidak usah ngotot minta BK. Kalau target PBB tidak sesuai, BKnya distop saja. Nanti kalau DPRDnya telpon, saya yang ngomong bahwa PBBnya tidak pernah target,” ujar Gus Yani saat kegiatan Bulan Panutan PBB di Hotel Aston Gresik.
Gus Yani pun mengingatkan agar para kepala desa menyadari bahwa pembayaran PBB nantinya akan kembali kepada masyarakat sendiri. Oleh karena itu, pembayaran PBB diharapkan bisa mencapai target yang telah ditentukan.
“Bagi kelurahan kalau tidak sampai target itu bahaya banget. Lurah itu dipercaya oleh kepala daerah, ditunjuk dan ditugaskan, tapi kalau tidak target lebih baik angkat bendera putih siap dipindah kemana,” tegasnya.
Tak lupa Gus Yani pun berterima kasih kepada para Kades, Lurah, Camat dan pelaku industri yang sudah taat membayar PBB. Sebagai bentuk apresiasi, maka Pemkab pun memberikan penghargaan kepada mereka yang telah lunas PBB.
“Perusahaan yang taat dan rajin membayar PBB, pajak dan retribusi semua itu sangat berarti bagi Pemkab Gresik untuk seluruh masyarakat diantarahya membantu pembangunan dari pelosok desa sampai kota,” pungkasnya.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat kepala desa yang sudah maksimal PBBnya. Saya pernah ditanya oleh kawan Bupati luar Gresik, Kabupaten Gresik tulang punggungnya apa Pak Bupati? Tidak lain ya pajak, tidak ada lagi,” imbuhnya.
, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) meminta kepada para masyarakat wajib pajak, untuk melunasi pajak di sisa bulan akhir tahun 2023 ini.
Kepala BPPKAD Gresik AM Reza Pahlevi menyebut, berdasarkan target pendapatan dari sektor PBB pada 2023 sebesar Rp 195 miliar. Namun, hingga kini realisasi PBB sebesar Rp 167 miliar atau capaiannya masih 85 persen dari targer.
“Kalau dibandingkan tahun 2022 lalu kita targetkan Rp 140 miliar dan berhasil terealisasi Rp 148 miliar. Jadi untuk penerimaan PBB lebih besar daripada tahun lalu, namun target kira masih jauh,” ungkap Reza.
Untuk itu, pihaknya mengumpulkan seluruh Camat dan Kepala Desa se Kabupaten Gresik, serta pimpinan perusahaan agar tergugah melunasi PBB dan bisa mencapai target.
“Untuk itu kami mengundang di sini agar bisa tergugah dan melunasi dengan sisa waktu di tahun 2023 ini. Karena pembayaran PBB ini, merupakan penunjang pembangunan di Kabupaten Gresik,” tuturnya.
Dalam acara Bulan Panutan PBB ini, pihaknya berharap agar realisasi PBB yang juga merupakan penunjang pendapatan daerah dapat terealisasi 100%.
“Kami juga berikan penghargaan apresiasi kepada Kepala Desa, Camat, dan Pimpinan perusahaan yang taat dan lunas bayar pajak. Tidak ketinggalan kami berikan hadiah untuk memotivasi masyarakat wajib pajak untuk lunas. Khususnya para Kepala Desa, Camat, dan para pimpinan perusahaan,”tambahnya.
Reporter : Azharil Farich