Bupati Bojonegoro Ajak Warga Terapkan Pangan B2SA

Bojonegoro, (kabarjawatimur.com) – Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengajak ibu-ibu PKK untuk selalu menerapkan pangan beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA). Salah satunya dengan memanfaatkan pekarangan untuk menanam sayur dan buah. Bupati juga mengajak warga memanfaatkan media sosial (medsos) dalam mencari informasi yang benar untuk memperkaya wawasan terkait pangan.

Hal ini disampaikan Bupati Anna Mu’awanah dalam kegiatan sosialisasi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman di Pendopo Kecamatan Balen, Kamis (27/07/2023).

“Namun perlu diperhatikan bagi ibu-ibu dalam mencari referensi baik di media sosial maupun di media apapun harus dipastikan sumber informasi yang jelas,” ucapnya.

Dengan adanya medsos sekarang ini, perlu dimanfaatkan untuk mencari sumber informasi. Salah satunya menu bahan makanan yang tentunya memilik nilai gizi yang seimbang dan aman.

Lebih lanjut Bupati Anna menjelaskan bahwa untuk menerapkan pola konsumsi pangan yang B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman) tidak harus membeli, tetapi bisa diusahakan dari pekarangan rumah sendiri. Yakni dengan cara menanam aneka sayuran dan buah-buahan. Selain itu juga bisa dengan beternak ayam, ikan/lele, dan lainnya.

Selain itu sumber pangan pokok tidak harus nasi, tapi bisa dari sumber-sumber pangan lokal lain. Seperti jagung, canthel, sorgum, singkong, ubi jalar, uwi, gembili, kimpul, ganyong, sukun, dan lainnya.

“Saya mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan pestisida, dan obat-obatan kimia, serta kurangi penggunaan merkuri dalam bentuk apapun. Hal ini sebagai langkah kita untuk menjaga kesehatan tetap terjaga,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro Helmy Elisabeth mengatakan untuk menjadi sehat dan produktif, membutuhkan asupan makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Caranya, dengan penerapan pola konsumsi B2SA yang erat kaitannya dengan penyiapan konsumsi makanan yang disediakan ibu di rumah.

“Dalam rangka implementasi B2SA diperlukan beberapa upaya. Salah satunya sosialisasi untuk menambah wawasan kepada ibu-ibu bagaimana menyiapkan beragam B2SA,” tuturnya.

Helmy Elisabeth menambah tahun 2022, pemkab telah melalukan kegiatan pendampingan olahan pangan non beras yaitu pengolahan dengan kacang hijau di Kecamatan Balen.

“Hal ini juga sebagai upaya kolaborasi lintas sektor dalam rangka percepatan penurunan, penanganan, dan pencegahan stunting,” ujarnya.

Selain itu Helmi juga mengajak ibu-ibu PKK untuk selalu menciptkan inovasi keberagaman penyajian pangan yang bergizi seimbang dan aman. Yakni dari bahan pangan lokal yang ada di sekeliling kita sehari-hari. (*)

Reporter: Aziz.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *