Bulog Bangkalan Serap 200 Ton Gabah Kering Dari Petani

BANGKALAN, (Kabarjawatimur.com) – Di tengah tren kenaikan harga komoditas pangan, Perum Bulog Bangkalan tetap melakukan penyerapan gabah kering panen langsung dari petani setempat.

Hingga saat ini, Bulog telah menyerap lebih dari 200 ton gabah kering dengan harga pembelian sebesar Rp6.500 per kilogram, sesuai kebijakan pemerintah pusat.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Gudang Bulog Mlajah Bangkalan, Mohammad Holilah saat mengikuti Panen Raya Jagung di Desa Pendabah Kecamatan Kamal.

Mohamad Holilah, mengatakan bahwa gabah tersebut dibeli langsung dari petani dan akan digiling oleh Mitra Maknum di Kamal sebelum disalurkan kembali ke gudang Bulog dalam bentuk beras.

“Gabah yang kita serap itu panenan langsung. Kita beli Rp6.500 per kilo, nanti digiling dan masuk ke gudang,” ujarnya.

Meski begitu, Holilah mengakui bahwa jumlah pengadaan secara keseluruhan masih terbatas. Total pengadaan reguler hingga kini baru mencapai sekitar 295 ton, yang dinilai masih jauh dari kebutuhan ideal untuk menjaga stabilitas stok dan harga di wilayah Bangkalan.

Lebih lanjut, Holilah mengungkapkan bahwa penyerapan jagung juga dilakukan, namun hanya untuk jenis jagung hibrida dengan harga serapan yang sama, yakni Rp6.500 per kilogram.

Sementara itu, jagung lokal atau non-hibrida yang kini harganya melambung hingga Rp10.000 per kilogram, belum dapat diserap karena melebihi harga acuan pemerintah.

“Kita belum bisa menyerap jagung biasa karena harganya terlalu tinggi. Sekarang sampai Rp.12 ribu. Jadi yang kita ambil hanya jagung hibrida,” jelasnya.

Untuk ketersediaan beras, Holilah memastikan bahwa stok di gudang saat ini mencapai sekitar 600 ton, terdiri dari pengadaan lokal di wilayah Panggangan dan kiriman dari Pulau Jawa masing-masing sebanyak 300 ton.

Sementara itu, komoditas penting lain seperti gula dan minyak goreng disebut masih tersedia melalui jalur komersial. Namun, peran intervensi Bulog dalam menjaga harga komoditas tersebut di pasar tradisional belum terlihat secara signifikan.

Reporter: Rusdi

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *