Bojonegoro, (kabarjawatimur.com) – Pemerintah RI memberikan penghargaan Kabupaten/Kota sehat yang memenuhi kriteria setiap dua tahun sekali, yang dikenal dengan Swasti Saba yang terbagi dalam kategori yaitu Padapa, Wiwerda, dan Wistara. Pondasi pendekatanya melibatkan kepemimpinan Pemerintah Daerah, kolaborasi lintas sektor, partisipasi masyarakat, dan kolaborasi Pemerintah, masyarakat, serta swasta.
Bojonegoro menjadi salah satu Kabupaten peraih anugerah Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Swasti Saba Kategori Wiwerda pada “Malam Penganugerahan Tanda Penghargaan Swasti Saba Kabupaten/Kota Sehat Dan STBM Tahun 2023” oleh Kementrian Kesehatan RI. Malam acara penganugerahan berlangsung di Grand Ballrooom Kempinski Hotel Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Hal tersebut sebagai wujud penghargaan kepada Kabupaten Bojonegoro yang telah berhasil mengimplementasikan 9 tatanan yaitu: tatanan kehidupan masyarakat sehat dan mandiri, tatanan permukiman dan fasilitas umum, tatanan pendidikan, tatanan pasar, tatanan pariwisata, tatanan transportasi dan tertib lalu lintas jalan, tatanan perkantoran dan perindustrian, tatanan perlindungan sosial, tatanan pencegahan dan penanganan bencana.
Hadir pada malam penganugerahan diantaranya Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy, Sekretaris Jenderal Kementrian Dalam Negeri Suhajar Diantoro, Direktur Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, serta Gubernur, Pj, Bupati, Walikota, Pj peraih penghargaan KKS Tahun 2023.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, populasi kehidupan di kota makin lama semakin banyak, dari jumlah 8 milyar orang di dunia, 4,4 milyar tinggal di Kota. Diperkirakan di tahun 2050, 70℅ dari populasi manusia hidup di kota, sehingga migrasi menjadi hal yang tidak terelakkan.
Di Indonesia sendiripun diperkirakan sekarang ada 180 jutaan orang tinggal di kota dan diperkiraakan akan naik di tahun 2030 mencapai 220 juta orang tinggal di Kota. “Naiknya akan banyak dan padat dengan segala urusan dan permasalahannya karena orangnya makin banyak.” jelasnya.
Faktanya, perubahan iklim itu terjadi dan dampaknya di perkotaan sangat besar, begitu pula dengan masalah kesehatannya, pasti akan kompleks. Ia menjelaskan, dengan adanya fenomena urbanisasi yang terjadi, menyusul dengan adanya fenomena perubahan iklim, masalah-masalah di perkotaan pasti menjadi rumit, sebab itu masyarakat harus bisa menjaga lingkungannya, diawali dari lingkungan yang bersih, saluran airnya diperbaiki, diedukasi masyarakatnya, semuanya perlu diperbaiki pesannya.
Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto menyampaikan, Pemkab Bojonegoro baru saja meraih anugerah Kabupaten/Kota Sehat Swasti Saba Wiwerda Tahun 2023, hal itu merupakan anugerah terindah bagi warga Bojonegoro.
“Saya sampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Pemkab Bojonegoro atas kerja keras untuk mencapai prestasi ini. Juga dukungan dan kerja sama kita semua, baik Pemkab Bojonegoro, masyarakat, dan seluruh pihak yang turut berperan aktif menjadi garda terdepan mewujudkan 9 tatanan Kab/Kota sehat khususnya di Kabupaten Bojonegoro. Semoga anugerah ini akan terus kita pertahankan dan kita tingkatkan ke depan”, sehingga masyarakat Bojonegoro semakin sehat dan sejahtera,” harapnya. (*)
Reporter: Aziz.