GRESIK, (Kabarjawatimur.com) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Gresik turut melibatkan para awak jurnalis maupun pegiat media sosial dalam mengawasi pelaksanaan pemilu 2024. Terutama saat masa kampanye yang rentan dengan adanya pelanggaran pemilu.
Koordinator Divisi Pencegahan, Parwas dan Humas Bawaslu Gresik Habibur Rohman mengatakan, pihaknya mengajak masyarakat terutama para jurnalis dan pegiat media sosial untuk berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan kampanye.
“Peran serta awak media dalam menyajikan fakta atau temuan di lapangan berkaitan dengan pemilu sangat mendukung tugas bawaslu dalam memaksimalkan pengawasan,” ujar Habib.
Dia berkata, keberadaan jurnalis juga dibutuhkan dalam menangkal adanya informasi hoaks atau politisasi SARA yang biasanya terjadi saat masa kampanye.
“Beredarnya informasi hoak pada masa kampanye harus diantisapasi. Oleh karena itu rekan jurnalis maupun pegiat media sosial harus jeli dan disaring terlebih dahulu saat menerima informasi di lapangan,” paparnya.
Habib juga membeberkan, sejauh ini peserta pemilu belum memaksimalkan masa kampanye. Diketahui selama 12 hari masa kampanye, pihaknya hanya menerima 21 kali pemberitahuan kampanye.
“Kami menghimbau kepada peserta pemilu agar memanfaatkan tahapan atau masa kampanye secara maksimal dengan tetap menaati tata tertib dan prosedur pelaksanaan kampanye,” ujar Habib.
Dalam kegiatan sosialiasasi bertema Partisipasi Pers dan Pegiat Medsos dalam Pengawasan Pemilu 2024 yang digelar di Hotel Horison GKB Gresik ini tampak dihadiri oleh para jurnalis yang tergabung dalam Komunitas Wartawan Gresik (KWG) dan PWI Gresik.
Hadir pula para narasumber diantaranya, Zurron Arifin Kabid Statistik dan Informasi Publik Kominfo Gresik, Zurron Arifin, Wakil Ketua KWG Moh Sutikon dan Ketua PWI Gresik Deni Ali.
Teks foto : Para narasumber saat memimpin dialog sosialisasi partisipasi pers dan pegiat medsos dalam pengawasan pemilu.
Reporter : Azharil Farich
