Bangkalan: Gerbang Madura yang Terabaikan

Oleh: Saiful (Kader HMI Cabang Bangkalan)

OPINI – Bangkalan, yang terletak di ujung paling barat Pulau Madura, memiliki peran strategis sebagai gerbang utama akses keluar-masuk pulau Madura melalui Jembatan Suramadu yang menghubungkannya langsung dengan Surabaya.

Namun, meskipun memiliki posisi yang sangat penting, Kabupaten Bangkalan justru menghadapi berbagai permasalahan yang membuatnya tertinggal jika dibandingkan dengan tiga kabupaten lainnya di Madura.

Salah satu tantangan terbesar Bangkalan adalah tingkat kemiskinan yang masih tinggi. Berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Timur, Bangkalan mencatatkan tingkat kemiskinan sebesar 19,35%, yang menempatkannya di urutan kedua setelah Kabupaten Sampang.

Selain itu, Bangkalan juga menghadapi angka pengangguran terbuka yang cukup signifikan, yakni sebesar 6,18% pada tahun 2023, yang menempatkannya sebagai kabupaten dengan pengangguran terbuka tertinggi kelima di Jawa Timur.

Pembangunan infrastruktur di Bangkalan pun terbilang kurang berkembang. Jika dibandingkan dengan kabupaten lain seperti Sampang yang terus berupaya membangun berbagai fasilitas publik, mulai dari alun-alun kota hingga jalan alternatif, Bangkalan masih tertinggal dalam hal pengembangan infrastruktur yang dapat mempercepat aksesibilitas dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Padahal, pada tahun 2019, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Peraturan Presiden (PERPRES) No. 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di beberapa wilayah, termasuk Kabupaten Bangkalan. Namun, hingga kini implementasi nyata dari kebijakan tersebut belum terlihat.

Hal ini menimbulkan kesan bahwa pemerintah pusat, dalam hal ini, cenderung memarjinalkan Bangkalan. Padahal, dengan posisi strategisnya sebagai gerbang Madura, seharusnya Bangkalan memiliki potensi besar untuk berkembang lebih pesat.

Posisi Bangkalan yang berbatasan langsung dengan Surabaya juga seharusnya menjadikannya sebagai penyangga utama ibu kota provinsi, seperti halnya Gresik, Sidoarjo, dan Mojokerto. Namun, kenyataannya, perbedaan mencolok antara Surabaya dan Bangkalan semakin terlihat.

Di sisi selatan Jembatan Suramadu, kita melihat gemerlapnya kota dengan perekonomian yang berkembang pesat, sementara di sisi Madura, yang terlihat hanyalah kegelapan malam dan pedagang kecil yang berjuang menghidupi keluarga mereka.

Fakta-fakta ini seharusnya menjadi refleksi bagi semua pihak, baik pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat, untuk lebih serius dan terfokus dalam membangun Bangkalan. Jika dikelola dengan baik, potensi besar yang dimiliki Bangkalan terutama dalam hal geografis dan aksesibilitas seharusnya dapat menjadi motor penggerak
kemajuan bagi Pulau Madura secara keseluruhan. Namun, tanpa adanya kebijakan yang konkret dan implementasi yang nyata, harapan untuk Bangkalan menjadi lebih baik hanya akan tetap menjadi angan-angan belaka. ***

Penulis adalah Saiful (Kader HMI Cabang Bangkalan). Dalam penulisan aritikel ini diluar tanggung jawab redaksi.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *