BANGKALAN, (Kabarjawatimur.com)- Penurunan angka stunting di Kabupaten Bangkalan dalam satu tahun terakhir menorehkan penghargaan dari Kementerian Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Prevalensi angka stunting di Bangkalan hingga akhir 2022 terdata sebanyak 1.931 balita, sedangkan pada 2021 sebanyak 2.300 balita. Secara persentase pada 2021 mencapai 38,9 persen, dan pada 2022 turun menjadi 26,2 persen. Artinya selama periode tersebut terjadi penurunan 12,7 persen.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Dra. Maria Ernawati, kepada Plt Bupati Bangkalan Drs. Mohni, MM pada acara Hari Peringatan Keluarga Nasional (HKN) ke-30 di GOR Untung Suripati, Kota Pasuruan, Jumat 28 Juli 2023.
Menurut Plt. Bupati Bangkalan Mohni, penghargaan yang diterima oleh Pemkab Bangkalan merupakan kerja sama dari semua pihak. Karena dalam penurunan stunting harus melibatkan semua pihak, sehingga sinergitas serta komitmen menjadi faktor utama dalam penurunan stunting.
“Berbagai pihak terus melakukan terobosan program percepatan penurunan stunting, salah satunya pemerintah daerah melalui RSUD Syamrabu telah melaunching program Cara Aktif Menurunkan Stunting (Canting) yang mendeteksi kasus sejak dini dan melakukan edukasi dan penanganan secara efektif, program sekolah orang tua hebat yang bertujuan memberikan edukasi tentang pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan,” ucapnya.
Selain itu, Pemkab juga mengaktifkan pokja PKK, puskesmas, bidan maupun masyarakat di tingkat desa hingga kabupaten untuk terus memberikan edukasi dan menjalankan program-program percepatan penurunan stunting.
Plt Bupati berharap penghargaan yang diterima menjadi spirit bersama dalam memenuhi target penurunan stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024 sebagaimana amanat pemerintah pusat.
“Penghargaan kini akan menjadi motivasi bagi kita bersama untuk menurunkan angka stunting di Bangkalan. Semoga kedepan kami bisa memenuhi target prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024,” tandasnya.
Reporter: Rusdi