Angka Stunting Jember Turun Tajam

Jember,(kabarjawatimur.com) Angka persentase stunting Kabupaten Jember turun tajam. Berdasarkan data yang dimiliki Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Jember hingga akhir Bulan November berada di angka 6,14 persen. Jika dibanding dengan data tahun lalu yang berada di angka 23,5 persen, sangat jauh penurunannya.

Persentase tersebut sangat jauh dari target nasional maupun angka stunting Provinsi Jawa Timur bahkan nasional. Beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo sendiri menetapkan angka stunting nasional sebesar 14 persen, sedangkan angka stunting Pemprov Jatim saat ini masih di atas 20 persen.

Kinerja TPPS yang baru dibentuk awal tahun ini diapresiasi oleh Ketua TPPS Kabupaten Jember yang juga Wakil Bupati, KH MB Firjaun Barlaman atau Gus Firjaun.

Sebagai penghargaan atas kinerja kepada seluruh anggota tim, pada acara Audit Kasus Stunting II, dan Rakor TPPS Kabupaten Jember yang pertama di Gedung Serbaguna, Gus Firjaun berjanji akan memperjuangkan tambahan kesejahteraan anggotanya.

“Kami akan usulkan ke Bupati agar saudara didaftarkan ke BPJS ketenagakerjaan,” ucap Gus Firjaun.

Pernyataan orang nomor di kota Tembakau ini langsung disambut tepuk tangan ribuan anggota TPPS yang hadir di dalam Gedung Serbaguna, Kamis, (8/12/2022).

Di hadapan lebih dari 2000 anggota TPPS, Gus Firjaun akan berupaya anggota TPPS mendapatkan seragam. Diharapkannya dengan seragam yang baru mereka akan lebih bangga dan bersemangat.

Meski telah berkinerja baik, Gus Firjaun tetap memotivasi setiap anggota TPPS dari tingkat desa hingga kabupaten lebih bersemangat. Anggota harus memperhatikan perkembangan anak-anak stunting dengan memberikan laporan secara periodik, minimal satu bulan sekali, agar Kabupaten Jember berada pada posisi Zero Stunting.

Pengasuh Ponpes Ashtra itu juga berpesan kepada kepala desa dan lurah agar tidak serampangan memberikan surat izin menikah kepada calon pasangan pengantin.

“Bagi Kepala Desa atau Lurah untuk tidak mengeluarkan surat izin nikah sebelum calon pasangan itu mempunyai sertifikat Elsimil,” tegasnya Gus Firjaun.

Semua pihak juga diminta untuk membuat berbagai inovasi kegiatan dengan Tim Pendamping Keluarga, sebab mereka juga bagian ujung tombak penanganan masalah sosial.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana (DP3AKB), Suprihandoko, mengatakan, acara rapat bersama di Gedung Serbaguna itu merupakan rapat pertama kalinya TPPS.

“Kami mengundang lebih dari dua ribu orang di Gedung Serbaguna. Ada 5 agenda pokok yang akan kita bahas bersama,” ucap Suprihandoko.

Suprihandoko menyatakan, seluruh Tim Pendamping Keluarga yang terregistrasi di DP3AKB Jember ada lebih dari 5.000 orang. Tidak semua dihadirkan pada acara tersebut. (*)

Reporter: Rio

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *