Anggota DPR RI Sumail Abdullah Nyekar di Komplek Makam Cucu Hamengku Buwono II

BANYUWANGI, – Banyuwangi masih kental dengan budaya Jawa yang sangat mengakar.

Kali ini, Anggota Komisi V DPR RI H Sumail Abdullah mengunjungi Candi Sunyaruri di Dusun Tojo Kidul, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur.

Disitu, Politisi Partai Gerindra itu nyekar atau kirim doa kepada para leluhur.

Andai tahu saja, Candi Sunyaruri memiliki arti candi yang sunyi senyap karena di dalam area candi itu merupakan tempat pesarean atau makam.

Sosok yang dimakamkan di Candi Sunyaruri itu ternyata berdarah bangsawan Jawa keturunan dari trah Keraton Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat.

Namanya adalah Sang Wiku Raden Mas Joyo Purnomo yang merupakan cucu dari Hamengkubuwono II dan cucu dari NYI Ageng Serang.

H Sumail Abdullah datang ke Candi Sunyo Ruri tempat pesarean Sang Wiku Raden Mas Joyo Purnomo bersama tim dari Kementerian PUPR.

Selain datang untuk nyekar ke makam Sang Wiku Raden Mas Joyo Purnomo, H Sumail Abdullah dan Kementerian PUPR melakukan tinjau lapang di area bersejarah di Banyuwangi itu.

Menurut anggota Komisi V DPR RI H Sumail Abdullah, peninggalan Sang Wiku Raden Mas Joyo Purnomo akan dilakukan penataan kawasan sehingga menjadi bangunan cagar budaya plus destinasi wisata religi.

“Dalam waktu dekat tempat ini akan kita tata dan dijadikan destinasi wisata spiritual. Karena ini menjadi pusat Pirukunan Purwa Ayu Marga Utama (PAMU),” urai H Sumail Abdullah.

Di Candi Sunyoruri ini ada nilai – nilai kesejarahan dan nilai – nilai spiritualisme yang tentu sebagai anak bangsa harus melestarikan supaya anak cucu paham.

Apalagi Sang Wiku Raden Mas Joyo Purnomo dalam keyakinan para PAMU dikenal sebagai guru spiritual pada pejuang kemerdekaan termasuk Pangeran Diponegoro dan juga Bung Karno dan masih banyak lagi.

“Penataan yang nanti direncanakan disesuaikan dengan kondisi dan keadaan tanpa menghilangkan arsitektur aslinya. Mungkin kita bisa menambah ornamen – ornamen yang bernuansa spiritual,” ulas H Sumail Abdullah.

Untuk menentukan itu pihaknya akan meminta usulan yang sesuai dengan anggaran serta perencanaan dari Kementerian PUPR.

“Eksekusi (penganggarannya) tahun depan. Bulan – bulan ini kami sedang membahas anggaran, pagi anggaran Kementerian PUPR sudah 138,15 Triliun yang tentu nanti akan dibagi – bagi ke direktorat – direktorat,” beber anggota Komisi V DPR RI.

PPK Pengembangan Kawasan Permukiman Satker Wilayah II Jatim, Posma Simanjuntak, menegaskan bahwa Kementerian PUPR sudah banyak melakukan penataan bangunan bersejarah dan memang dibolehkan.

“Banyak sudah yang kita lakukan penataan tempat – tempat cagar budaya seperti Benteng Pendem yang ada di Ngawi. Itukan kita lakukan revitalisasi,” tutur Poma Simanjuntak.***

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *