GRESIK, (Kabarjawatimur.com) – Guna mengakomodir warganya yang mayoritas mengeluti usaha krupuk ikan laut, Pemdes Srowo memanfaatkan tanah kas desa seluas 6.000 meter persegi untuk dijadikan sebagai kampung krupuk.
Langkah ini dilakukan untuk mendukung para pelaku UMKM krupuk mulai dari proses produksi hingga pemasaran. Hingga kini sudah ada 50 UMKM krupuk yang akan bergabung di Kampung Krupuk.
“Ada 50 UMKM di Desa Srowo yang biasa memproduksi dan menghasilkan krupuk juga bongolan. Kebanyakan krupuk tapi ada juga bongolan. Makanya kami punya inovasi untuk UMKM krupuk, melalui kawasan kampung krupuk,” kata Kepala Desa Srowo Mohammad Anam, Rabu ( 17/5 ).
Adapun kawasan kampung krupuk bakal dilengkapi sarana dan prasarana lengkap terintegrasi. Mulai dari area penjemuran krupuk, gudang produksi, pengolahan ikan, gedung logistik, pelatihan, pemasaran, musala, toilet, pos jaga, gapura dan pujasera.
“Skala prioritas yang kami dahulukan untuk dapat selesai 2024 itu gedung pengolahan produksi krupuk sebanyak 50 petak, gedung proses pengolahan ikan dan gedung logistik, juga lahan untuk penjemuran,” jelas Anam.
Anam memaparkan, apabila beberapa bangunan yang menjadi skala prioritas tersebut dapat dituntaskan, maka 50 UMKM krupuk di Desa Srowo dapat menempati kampung krupuk dan melakukan aktivitas mereka di sana. Sesuai dengan harapan dan keinginan Pemdes Srowo, menjadikan desa setempat lebih tertata.
“Kalau skala prioritas itu sudah selesai, UMKM-UMKM bisa pindah ke sana. Sehingga desa bisa tertata lebih bagus dan tidak lagi terlihat kumuh, karena tidak ada lagi yang menjemur krupuk di depan rumah, terkoordinir dalam upaya Bumdes untuk lebih mempromosikan krupuk hasil produksi UMKM di sini,” beber Anam.
Baru setelah skala prioritas tersebut rampung, bakal dilanjutkan dengan pembangunan beberapa item lain seperti gedung pelatihan dan pemasaran. Pemdes berpendapat untuk lokasi pemasaran sementara progres berjalan, dapat menggunakan kantor Bumdes yang saat ini tengah dikerjakan.
“Untuk gedung pelatihan dan pemasaran sementara bisa di kantor Bumdes dulu, sebab kami prioritaskan supaya para pelaku UMKM dapat pindah dulu ke kawasan kampung krupuk,” terang Anam.
Anam mengungkapkan, tujuan didirikan kawasan kampung krupuk selain untuk membantu promosi yang berujung pada kesejahteraan warga Desa Srowo, yang banyak bergantung pada usaha krupuk ikan dan bongolan, juga mendorong pendapatan asli desa. Selain itu juga, untuk menata Desa Srowo menjadi lebih baik dan tertata rapi.
“Sebab kami juga sudah mempunyai bayangan, kalau kawasan kampung krupuk itu sudah jadi dan berjalan, kami juga ingin menggarap edukasi dan sisi wisatanya,” pungkas Anam. (*)
Reporter : Azharil Farich